-->

Seru dan Meriah! Festival Maudu Jolloro di Rammang-rammang

Rammang-rammang di Makassar adalah keliru satu wisata yang hits. Kawasan perbukitan karst tadi terkenal menggunakan panorama alamnya yang luar biasa. Namun tahukah kalian bahwa ada cara lain menikmati pesona cantik Rammang-rammang? Yaitu dengan Festival Maudu Jolloro

Setiap tahunnya, destinasi yg masuk kawasan Maros-Pangkep tersebut bakal lebih ramai dari umumnya. Hal tersebut tak terlepas dari diadakannya Festival Maudu Jolloro. Lantas seperti apa keseruan dan keunikannya? Yuk, simak ulasan berikut.

Wujud Meriah Rasa Syukur

Deretan kapal hias (c) Isnaeni Arifin/Traveligyuk

Seperti disebutkan sebelumnya, Maudu Jolloro adalah program tahunan di Kabupaten Maros. Diadakan bersamaan menggunakan seremoni maulid. Deretan kapal hias berarak menyusuri perairan sekitar Rammang-rammang dengan menampilkan sederet atraksi menarik.

Festival Maudu Jolloro memang sangat menarik dan tentunya kian menambah pesona daerah Rammang-rammang. Setiap tahunnya festival ini selalu dinanti-nanti para wisatawan, baik lokal juga mancanegara. Mereka semua antusias melihat arak-arakan kapal memperingati kelahiran Nabi Muhammad S.A.W.

Wisata Perbukitan Karst

Kapal meluncur pada tengah aliran sungai Rammang-rammang (c) Isnaeni Arifin/Travelingyuk

Rammang-rammang sendiri merupakan destinasi yg berada di gugusan Pegunungan Karst (kapur) di Maros-Pangkep. Lokasi tepatnya terdapat di Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Dari Makassar jaraknya kira-kira lebih kurang 40 kilometer di sebelah utara.

Berdasarkan bahasa setempat, rammang-rammang berarti sekumpulan awan atau kabut. Nama tersebut diberikan karena setiap pagi pada sekitar daerah ini selalu diselimuti kabut, tidak peduli animo apa pun.

Hal menarik lainnya adalah pegunungan karst yg mengitari daerah wisata Makassar satu ini, baik pada sisi darat maupun sungainya. Bentang alam ini menciptakan pemandangan sekitar terasa sangat eksotis dan tidak sinkron. Hampir seperti seperti tempat pegunungan pada daerah Tiongkok.

Sarat Nilai Pengetahuan

Kapal-kapal hias melintasi bagian bawah jembatan (c) Isnaeni Arifin/Travelingyuk

Rammang-rammang sanggup ditempuh melalui jalur darat menggunakan tunggangan bermotor pada kurang menurut 2 jam menurut Makassar. Sangat mudah dijangkau lantaran jaraknya hanya beberapa meter berdasarkan jalan raya lintas provinsi.

Perbukitan karst pada Rammang-rammang telah terbentuk semenjak usang, lebih kurang 30 juta tahun kemudian. Namun diperkirakan baru dihuni manusia sejak 40 ribu tahun silam. Jejak-jejak kehidupan purba tersebut masih sanggup dicermati hingga kini , berupa goresan pena tangan dan simbol-simbol di dinding gunung.

Warga setempat menumpang kapal hias (c) Isnaeni Arifin/Travelingyuk

Di sini Teman Traveler juga bisa melihat indahnya page hutan batu kapur seluas 45 ribu hektar, yang sekaligus sebagai daerah karst terbesar ketiga dunia. Luasnya hanya kalah berdasarkan Tsingy di Madagaskar dan Shilin di Tiongkok.

Karst atau pegunungan kapur sendiri merupakan bentang alam spesial yang terbentuk akibat proses pelarutan tempat batuan karbonat, hingga akhirnya membuat kumpulan unik. Hal ini menciptakan tempat Maros sebagai begitu istimewa karena nir semua tempat pada bumi memiliki nilai pengetahuan yg begitu luar biasa. Patut kita jaga bersama dan dijauhkan berdasarkan bentuk pembangunan masif apapun.

Menyusuri Sungai Pute

Pertunjukan musik tradisional Maudu Jolloro (c) Isnaeni Arifin/Travelingyuk

Tradisi Maudu Jolloro memang cukup unik. Bakul-bakul berisi makanan & telur dibawa ke atas kapal, alih-alih ke masjid. Selanjutnya bakul-bakul tersebut diarak menyusuri Sungai Pute, sungai yang jadi galat satu asal kehidupan masyarakat Salenrang.

Turis asing mengikuti festival (c) Isnaeni Arifin/Travelingyuk

Hal tadi dilakukan sebagai wujud syukur atas semua rezeki dan anugrah yang diberikan Sang Kuasa. Selain itu beberapa kapal pula ditumpangi para pemain musik tradisional. Suasana saat festival berlangsung pun jadi sangat meriah.

Nah, apabila Teman Traveler tertarik mengikuti program Maudu Jolloro, mampu eksklusif mencari informasinya dari masyarakat setempat. Jangan risi soal budget karena sama sekali nir dipungut biaya . Rasakan asyiknya berbaur dengan masyarakat lokal & menyelami tradisi unik khas Maros.

Related Posts

Subscribe Our Newsletter