-->

Jalan-jalan di Kampung Ketandan Nikmati Nuansa Tiongkok di Jogja

Teman Traveler tentu sudah tidak asing dengan kata Pecinan. Istilah tersebut biasa digunakan buat menyebut permukiman orang-orang Tionghoa. Kawasan semacam ini umumnya juga berfungsi menjadi pusat usaha & kerap ramai pengunjung. Termasuk Kampung Ketandan yg ada pada Jogja.

Gerbang Kampung Ketandan (c) Gallant Tsany/Travelingyuk

Pecinan pada setiap kota kerap memiliki sejarah panjang. Hal tersebut tak terlepas menurut keterangan bahwa sejak dulu orang-orang berdasarkan Negeri Tirai Bambu memang getol berdagang & tidak gentar merantau sampai menyeberangi lautan.

Salah satu rumah berhias lampion di Kampung Ketandan (c) Gallant Tsany/Travelingyuk

Indonesia memiliki poly daerah Pecinan tersohor, mulai berdasarkan Medan, Jakarta, Semarang, Jogjakarta, hingga Surabaya. Khusus Jogja, meski tempat ini kental menggunakan budaya Jawa, ada kawasan Kampung Ketandan yang populer. Lokasinya berada di kurang lebih Malioboro.

Daerah kurang lebih Kampung Ketandan dihiasi poly bangunan bernuansa Tiongkok. Menjelang Imlek atau seremoni hari besar Tionghoa lain, suasana sekitarnya akan lebih meriah. Yuk, kita simak ulasan serunya jalan-jalan di Kampung Ketandan.

Sejarah Kampung Ketandan

Jalanan pada Ketandan (c) Gallant Tsany/Travelingyuk

Malioboro dikenal menjadi keliru satu pusat wisata belanja di Jogja. Namun, poly orang lupa bahwa daerah ini jua merupakan tempat bermukimnya masyarakat multietnis & difungsikan sebagai sentra perdagangan.

Dulunya, penghuni tempat Malioboro didominasi etnis Tionghoa. Hingga sekarang jejaknya masih terlihat di beberapa tempat. Salah satunya bangunan Toko Roti Djoen yang mempunyai sentuhan khas Tiongkok. Begitu pula menggunakan beberapa gedung lawas pada sekitarnya.

Sepeda lawas pada Ketandan (c) Gallant Tsany/Travelingyuk

Perselisihan lantas sempat terjadi di masa mempertahankan kemerdekaan. Para pemimpin Jogjakarta kala itu mengusir rakyat etnis Tionghoa dari Kota Gudeg. Tetapi, Sultan lantas memberikan pengampunan & sepetak tanah pada Malioboro buat mereka kelola. Inilah yg sebagai asal mula keluarnya Kampung Ketandan.

Seiring berjalannya saat, Ketandan jadi kian berkembang. Fungsinya menjadi daerah perdagangan kian menguat. Banyak warga kurang lebih mencari penghidupan lewat berjualan emas, meski terdapat juga yang berdagang masakan & barang-barang kelontong.

Berwisata di Sekitar Ketandan

Patung Anjing pada salah satu pojok kampung (c) Gallant Tsany/Travelingyuk

Meski nir seterkenal Glodok pada Jakarta atau Kya-Kya di Surabaya, Ketandan belakangan mulai berkembang menjadi loka wisata. Beberapa warganya masih ada yg permanen berjualan emas. Persis seperti situasi pada masa kemudian.

Yamie Ketandan (c) Gallant Tsany/Travelingyuk

Tak sedikit juga yg berkecimpung pada bidang bisnis masakan. Oleh karenanya, sangat tepat bila Teman Traveler membuahkan Ketandan sebagai keliru satu tujuan wisata kuliner di Jogja. Kalian sanggup merasakan lezatnya Yamie Ketandan, Bakmi Ketandan, atau Es Sekoteng pada wisata Jogja satu ini.

Semakin Ramai Saat Imlek

Ramainya Kampung Ketandan (c) Gallant Tsany/Travelingyuk

Seperti kebanyakan daerah Pecinan, Kampung Ketandan pula semakin meriah menjelang & waktu perayaan Imlek. Apalagi saat digelar festival Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta, event tahunan yg kerap menyedot musim warga Kota Gudeg.

Selama gelaran berlangsung, Teman Traveler sanggup menyaksikan poly atraksi dan merasakan majemuk sajian kuliner. Selain itu kalian juga akan disuguhi pertunjukan kesenian Wayang Potehi, yang belakangan ini mulai langka. Pantang dilewatkan, apalagi Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta sudah masuk calendar event resmi berdasarkan Kementrian Pariwisata.

Itulah sekilas ulasan mengenai asyiknya jalan-jalan di Kampung Ketandan. Meski sedang tidak terdapat event atau festival, Teman Traveler masih sanggup melihat-lihat jejak budaya Tiongkok di sekitarnya. Bagaimana, tertarik ingin berkunjung ke sini, kan?

Related Posts

Subscribe Our Newsletter