Mengunjungi museum sangat menarik buat sebagian traveler Indonesia. Meski, kebanyakan pelancong Tanah Air lebih senang mengunjungi gunung, pantai, atau wisata protesis menggunakan sederet spot selfie unik, tidak sedikit jua yg suka menggunakan wisata sejarah. Jika sedang berada pada Jogja, sempatkan ke Museum Sonobudoyo. Tak hanya menarik, destinasi ini jua mempunyai koleksi lengkap.

Asal Usul Berdirinya Museum

Museum Sonobudoyo dibangun atas inisiatif dan hasil penelitian Java Institute, yayasan yang penekanan meneliti kebudayaan di Pulau Jawa. Meski demikian, aktivitas mereka jua mencakup kawasan lain seperti Madura, Bali, & Lombok. Inilah yg menciptakan koleksi museum ini begitu lengkap dan kaya.
Sonobudoyo berdiri semenjak 1930an dengan menempati tanah milik Sultan. Memauki 1974, pengelolaan museum lantas diserahkan dalam pemerintah pusat.
Museum dibagi dalam dua belas ruangan dan memajang lebih berdasarkan 7.000 koleksi. Tetapi demikian, bila ditotal koleksi barang bersejarah pada Sonobudoyo mencapai 63.000 lebih. Keterbatasan luas bangunan menciptakan pengelola hanya sanggup memajang 10 persennya saja.
Cukup membayar tiket masuk seharga Rp3.000, Teman Traveler telah bisa melihat aneka macam koleksi menarik seputar kebudayaan Jawa & sekitarnya. Mulai menurut batik, kerajinan, wayang, dan masih poly lagi.
Pemujaan Dewi Sri

Ruang pertama adalah ruang pengenalan. Jika diibaratkan buku ini adalah daftar isinya. Teman Traveler akan mendapati barang-barang yg merepresentasikan masing-masing tema pada tiap ruangan museum. Kalian bakal disambut kasur mini lengkap menggunakan dipan, bantal, & guling. Kasur ini merupakan simbol pemujaan pada Dewi Sri, Dewi Kesuburan atau Dewi Padi.
Jejak Prasejarah

Beralih ke ruangan di sebelahnya, Teman Traveler dapat menemukan replika kubur batu bersama dan tengkorak. Ruang bertema prasejarah ini pula menyimpan majemuk jenis kapak. Kalian bakal merasa seperti kembali ke masa-masa SMA, kala belajar mengenai manusia purba. Tentunya poly yg telah tidak asing menggunakan nama-nama misalnya Homo Wajakensis atau Pithecanthropus Erectus.
Tempat ini jua menyimpan koleksi Nekara & Moko. Sementara peta persebaran manusia prasejarah di Indonesia tampak menghiasi keliru satu sudut ruangan.
Artefak Bernuansa Keagamaan

Ruangan berikutnya merupakan ruangan keagamaan. Hal ini seolah menggambarkan bepergian sejarah Indonesia, pada mana kepercayaan mulai timbul usai zaman prasejarah berakhir. Masa ini sering dikenal menjadi zaman Hindhu-Buddha.

Dalam ruangan keagamaan Teman Traveler sanggup melihat majemuk koleksi berkaitan dengan kepercayaan , dan belajar lebih pada tentang bagaimana agama mensugesti sistem sosial, kebudayaan, hingga kesenian. Salah satu buktinya adalah bonang, indera musik perunggu yg dulu digunakan menjadi media dakwah.
Beragam Koleksi Batik

Area berikutnya disebut menjadi ruangan batik. Di sini Teman Traveler bisa belajar soal majemuk jenis batik. Kalian akan memahami bahwa batik ternyata pula bisa dimaknai sebagai metode menaruh motif pada kain.

Batik pada sini umumnya memakai motif bunga atau pedang. Teman Traveler pula bisa melihat beragam peralatan membatik dipamerkan di sini. Jika masih penasaran menggunakan prosesnya, kalian mampu datang pribadi ke Desa Wisata Giriloyo di Imogiri.
Ruang Pamer Berisi Wayang

Lanjut ke ruangan berikutnya, Teman Traveler akan menemukan area spesifik berisi ragam jenis wayang. Di sini kalian bakal tahu bagaimana kesenian ini masuk ke Indonesia berkat pengaruh India. Pengunjung jua bisa melihat aneka macam koleksi wayang, mulai berdasarkan wayang kulit hingga wayang golek.
Lokasi Khusus Bertemakan Bali


Sampai di ruangan terakhir, Teman Traveler akan disambut koleksi patung dan berbagai barang kerajinan asal Bali dan Lombok. Lukisan-lukisan yg menceritakan aktivitas kebudayaan Pulau Dewata, seperti upacara keagamaan, pula dipajang pada sini. Jangan lewatkan juga gugusan benda-benda pelengkap ritual tradisional Bali ditata rapi pada area ini.

Sayangnya, Museum Sonobudoyo tengah mengalami proses renovasi. Bangunan di bagian belakang sudah dihancurkan & bakal dibangun ulang. Harapan pengelola, selesainya renovasi selesai seluruh koleksi museum sanggup dipajang lengkap.
Itulah pengalaman singkat aku mengunjungi Museum Sonobudoyo pada Jogjakarta. Bagaimana Teman Traveler, tertarik mengusut lebih dalam soal budaya dan sejarah Indonesia di lokasi menarik ini?