-->

Nagari Koto Baru Eloknya Kawasan Seribu Rumah Gadang di Solok Selatan

apabila ingin menikmati atmosfer Kawasan Seribu Rumah Gadang pada Minangkabau, datanglah ke Nagari Koto Baru, Kabupaten Solok Selatan. Teman Traveler bakal membutuhkan bepergian 3-4 jam berdasarkan Padang, Sumatera Barat. Kalian sanggup menggunakan tunggangan eksklusif juga generik. Tenang saja, bepergian panjang tersebut akan terbayar dengan pemandangannya. Penasaran?

Para pemimpin Minang menggunakan sandang istiadat (c) Zenith Halalan/Travelingyuk

Sepanjang bepergian Teman Traveler bakal melewati jalan berliku &
dilingkupi bukit. Tapi tenang, kalian akan dimanjakan pemandangan latif misalnya kebun teh, perkebunan sayur warga , danau atas, danau bawah, serta daerah perbukitan nan latif.

Rumah Adat Unik Khas Minangkabau

Gonjong-gojong tempat tinggal gadang di Kawasan Saribu Rumah Gadang (c) Zenith Halalan/Travelingyuk

Begitu sampai di Nagari Koto Baru, kita sanggup menyaksikan perkampungan istiadat Minangkabau tempo dulu. Ratusan Rumah Adat Gadang tersusun
rapi sepanjang tempat ini. Usianya beragam, puluhan hingga ratusan tahun. Sebagian masih terawat & dihuni, meski terdapat pula beberapa yg terbengkalai.

Bentuk Rumah Gadang sangat unik. Atapnya bergojong-bergonjong &
bangunan utamanya terbuat menurut kayu berhiaskan goresan tradisional
Minang. Sangat menarik untuk disimak.

Para bundo bekerja sama mempersiapkan upacara tata cara (c) Zenith Halalan/Travelingyuk

Nagari Koto Baru beberapa kali dipilih menjadi lokasi syuting film maupun tayangan TV. Meski demikian, loka ini lumayan relatif sulit ditemukan. Lokasinya memang berada pada jalan lintas Sumatera – Jambi, namun relatif menjorok ke dalam, Teman Traveler yg ingin berkunjung bisa berpatokan pada plang super besar bertuliskan ‘Kawasan Saribu Rumah Gadang’ pada sebelah pintu menuju Masjid Raya Koto Baru.

Berwisata Naik Sepeda Onthel

Aktivitas masyarakat di sekitar Rumah Gadang (c) Zenith Halalan/Travelingyuk

Teman Traveler mampu mengagumi estetika kumpulan tempat tinggal gadang di sini sembari berjalan kaki. Tetapi, belakangan pemerintah berinisiatif menaruh fasilitas berupa penyewaan sepeda onthel alias sepeda tradisional.

Para pengunjung sanggup memanfaatkannya buat berkeliling santai & menikmati indahnya panorama di lebih kurang Nagari Koto Baru. Hal ini sekaligus jadi daya tarik buat wisatawan, supaya mereka bisa mencicipi
suasana Minang tempo dulu.

Positifnya lagi, rakyat setempat pemilik sepeda onthel jadi mendapat penghasilan tambahan. Sementara buat urusan administrasinya, pemerintah bekerja sama menggunakan penduduk sekitar.

Jadi Pemukiman Suku Setempat

Pertunjukan Tari Tampuruang (c) Zenith Halalan/Travelingyuk

Ada beberapa Suku Minang bermukim di kawasan Nagari Koto Baru, pada antaranya Melayu, Tigo Lareh, Sikumbang, dan masih banyak lagi. Masing-masing suku mempunyai tempat tinggal gadang sendiri-sendiri. Keberagaman tadi mengindikasikan Suku Minangkabau telah mempunyai rasa toleransi tinggi semenjak zaman dahulu.

Pemerintah sekarang tengah menciptakan planning buat melestarikan gugusan tempat tinggal Gadang di Koto Baru, supaya nir musnah begitu saja. Apabila tidak ada aral melintang, bangunan tradisional tersebut akan dijadikan homestay. Wisatawan mampu mencicipi tinggal pada Rumah Gadang, sekaligus memberi pemasukan tambahan bagi pemilik rumah.

Musik tradisional Baradab dan Basaluang (c) Zenith Halalan/Travelingyuk

Pengunjung juga mampu bercengkrama dengan rakyat lebih kurang. Melihat pertunjukan kebudayaan misalnya tari-tarian, merasakan kuliner lokal, dan mengagumi sederet benda kuno peninggalan zaman dulu.

Teman Traveler sangat direkomendasikan mengunjungi Nagari Koto Baru. Apalagi daerah ini sudah dijadikan cagar budaya sang pemerintah dan sekaligus adalah salah satu kampung tata cara terpopuler pada Indonesia.

Itulah sedikit ulasan tentang Nagari Koto Baru, destinasi elok yg dijuluki Kawasan Seribu Rumah Gadang. Jika Teman Traveler sedang berada pada Sumatra Barat, pantang melewatkan kesempatan mengunjungi destinasi satu ini. Bagaimana, tertarik melihat lebih dekat?

Related Posts

Subscribe Our Newsletter