Banyuwangi sekarang jadi galat satu destinasi favorit buat berwisata. Kawasan berjuluk ‘Sunrise of Java’ ini mempunyai wisata alam seperti sederet pantai & Kawah Ijen yang begitu latif. Namun demikian, pesona kota di ujung Jawa Timur ini tidak melulu soal bentang alamnya. Ada pula Pendapa Sabha Swagata yg menarik buat dikunjungi.
Banyuwangi jua mempunyai sederet wisata budaya dan sejarah andalan. Pendapa Sabha Swagata adalah tempat tinggal Bupati Banyuwangi, sekaligus sebagai bangunan buat menjamu para tamu agung.
Berkunjung ke sini tidak sanggup sembarangan, lho. Teman Traveler harus melapor dulu dalam petugas Satpol PP di pintu masuk. Jam kunjungannya pula tak mampu sesuka hati lantaran pendopo ini hanya buka antara pagi hingga sore hari. Apabila ada acara krusial & melibatkan tamu agung, lokasi ini akan ditutup sepenuhnya.
Megahnya Soko Pengajar Bangsal Pendapa
Berdiri semenjak era Bupati Mas Alit pada masa kolonial, Pendapa Sabha Swagata Banyuwangi ini masih kokoh berdiri hingga sekarang. Soko guru atau pilar yg dipakai, terutama dalam bagian bangsal yg terbuat dari kayu jati pilihan. Diambil eksklusif menurut Alas Purwo, salah satu kawasan penghasil kayu jati terbaik se-Indonesia.
Bangsal Pendapa Sabha Swagata sendiri merupakan bagian rumah joglo menggunakan pelataran luas pada dalamnya. Dulunya tempat ini digunakan buat menyimpan perangkat gamelan. Kini peralatan musik tradisional tadi dipindah ke bangunan Dinas Pariwisata Banyuwangi.
Mewahnya Penginapan Tamu Pendapa
Tak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal Bupati, pendapa ini pula memiliki kamar buat menyambut para tamu krusial. Puluhan kamar tersedia di sisi kiri bangunan. Dari luar, deretan jendela kamar terlihat berselang-seling di antara gundukan rumput. Sepintas bentuknya seperti ruang perlindungan bawah tanah atau bunker.
Di bagian dalam, Teman Traveler bisa melihat barisan kamar mewah setara dengan hotel bintang lima. Ukiran kayu bermotif ukel Majapahit, tampak memenuhi perabotan ruangan kamar. Ruang bersantai bagi para tamu berada pada bagian belakang. Ada pula ruang makan yg menghadap pribadi ke bagian taman.
Menikmati Taman Tengah Pendapa
Taman ini sering digunakan buat menjamu para tamu agung. Bupati Banyuwangi kerap menyambut rekan sejawatnya dengan mengadakan pesta kebun. Di bagian ini berjajar aneka pohon dan tumbuhan perdu, serta hiasan lampu taman berbentuk bola.
Rumah Using Banyuwangi
Suku Osing atau Using merupakan penduduk asli Banyuwangi. Mereka memiliki poly warisan budaya yg terus dipertahankan sampai kini , termasuk salah satunya rumah adat. Di Pendapa Sabha Swagata Banyuwangi, Teman Traveler mampu melihat Rumah Using menggunakan model Tikel Balung di bagian belakang.
Serambi rumah tata cara ini mempunyai kursi kayu yg biasa dipakai bersantai. Deretan burung lovebird pada kandang juga nampak berjajar rapi pada sini. Para tamu sanggup duduk sejenak sambil memandang asrinya taman tengah.
Begitu masuk ke dalam, Teman Traveler bisa melihat ruang tidur khas Using menggunakan kasur berwarna hitam. Biasanya kasur ini akan dijemur pada upacara mepe kasur yang diadakan tiap Idul Adha. Di ruangan ini jua masih ada permainan tradisional dakon kayu dan beberapa peralatan memasak.
Sumur Legenda Banyuwangi
Di page belakang Rumah Using ada sebuah sumur yang dipercaya menjadi sumur legenda Banyuwangi. Sumur ini konon akan berbau harum dalam momen-momen eksklusif. Tamu-tamu yang menginap pada pendopo pula kerap merogoh air dari sumur ini.
Itulah sedikit cerita tentang Pendapa Sabha Swagata Banyuwangi. Meski boleh dikunjungi, Teman Traveler jangan hingga lupa meminta biar pada pihak terkait. Apalagi apabila ingin melihat-lihat ke dalam dan merogoh foto. Jadi, kapan kalian merencanakan liburan ke Banyuwangi?