-->

5 Alasan Wajib ke Retrorika Coffee Bar & Resto Batu

Padatnya kunjungan wisatawan ke Kota Batu mengakibatkan poly timbul kafe-kafe unik sebagai loka nongkrong. Sambil kalem, pengunjung bisa menikmati suasana dan pemandangan Kota Apel. Salah satu kafe yg harus Teman Traveler kunjungi merupakan Retrorika Coffee Bar & Resto.

Lokasinya terdapat di Jalan Dewi Mutmainah no 3, Dusun Banaran, Desa Bumiaji, Batu. Setidaknya terdapat 5 alasan mengapa kalian harus tiba ke sini. Yuk, simak penjelasannya satu-persatu.

Eco Friendly

Serbet pengganti tisu dan besek pengganti styrofoam (c) Dyah Kusuma Susanti/Travelingyuk

Retrorika Coffee Bar and Resto sangat memperhatikan ekuilibrium ekosistem alam atau mengusung konsep eco friendly. Dengan prinsip ramah lingkungan tadi, mereka sangat meminimalisir penggunaan bahan yg sulit didaur ulang.

Styrofoam yg biasa digunakan buat membungkus kuliner take away diganti besek berdasarkan bambu. Tali rafia pengikat besek sengaja dipilih berdasarkan bahan alami. Penggunaan produk kertas pula dibatasi, misalnya tissue makan yang diganti menggunakan serbet kain.

Dengan konsep recycle – reuse seluruh perabotan di kafe ini bentuknya nir terdapat yang sama. Semua berasal dari barang tidak terpakai dan didaur ulang sedemikian rupa sebagai akibatnya mampu dimanfaatkan kembali.

Dinding cafe menurut jendela, pintu & kusen (c) Dyah Kusuma Susanti/Travelingyuk

Kafe ini didesain selama setahun sang Swiss Winasis, sang pemilik. Ia hingga merelakan saat berburu barang-barang dari luar kota, mulai dari Malang Selatan, Jogjakarta, Solo, Jombang, & wilayah lain. Semua proses daur ulang dilakukan di ‘DIY Garage’ milik sang owner di sudut belakang kafe.

Lumpang kayu sebagai rak kitab dan belahan tabung gas sebagai kursi bar (c) Travelingyuk/Dyah Kusuma Susanti

Lumpang kayu didaur ulang menjadi rak kitab , sepatu bekas berubah sebagai pot flora sukulen, kusen & jendela usang disulap jadi penghias dinding kafe, & masih banyak lagi kreasi lainnya. Meski semua perabotan dan dekorasinya terbuat dari barang daur ulang, kafe ini sama sekali tak terkesan kumuh.

Lampu petromak sebagai pot tanaman sukulen (c) Dyah Kusuma Susanti/Travelingyuk

Retrorika pula memiliki banyak sudut unik Instagramable sebagai akibatnya poly pengunjung sengaja datang ke sini buat berfoto-foto sambil menikmati aneka sajian lezat . Sampah pada sini pula tak lupa didaur ulang karena dipisahkan betul antara organik & non-organik.

Tanaman Sukulen Menghiasi Seluruh Sudut Kafe

Kaktus keliru satu jenis tanaman sukulen (c) Dyah Kusuma Susanti/Travelingyuk

Udara yang sejuk pada kota Batu mendukung pertumbuhan tanaman -tanaman segala species flora termasuk jenis sukulen. Tumbuhan tersebut banyak menghiasi sudut Kafe Retrorika, semakin menambah daya tarik & keunikannya.

Tanaman sukulen beredar di semua kafe (c) Dyah Kusuma Susanti/Travelingyuk

Tanaman sukulen jenis sukulen sendiri sanggup menyimpan air pada bagian daun & nir butuh banyak perawatan. Teman Traveler mampu menemukan flora ini bertebaran di semua meja & sudut kafe, pada pot siklus ulang beraneka bentuk & rona. Kabarnya kafe ini sebagai satu-satunya di Indonesia menggunakan hiasan flora sukulen terbanyak.

Gunakan Kopi Lokal 

Menikmati kopi pada coffee bar (c) Dyah Kusuma Susanti/Travelingyuk

Kopi pada Retrorika Coffee Bar & Resto dari menurut kopi lokal yg tumbuh di Gunung Arjuno dan Gunung Anjasmoro. Ada juga yg didatangkan langsung dari Kawi, Batu, Pujon, Songgoriti dan Ngantang. Pengunjung diajak mengenal rasa kopi lokal yg ternyata tak kalah nikmat dan uenak tenan. Semuanya diolah, pada-roasting, & diseduh menggunakan sahih sang para barista Retrorika.

Bercengkrama bersama sahabat atau keluarga pada Retrorika bakal terasa makin nikmat dengan ditemani secangkir kopi panas, apalagi di tengah dinginnya hawa batu. Varian kopi yang sanggup dipesan antara lain tubruk, filter, cappucino, coffe latte, picollo, mocca, & kopi susu. Harganya berkisar antara Rp8.000 sampai 18.000.

Ramah Kantong

Nasi goreng, ayam bakar, dan soto kuah (c) Dyah Kusuma Susanti/Travelingyuk

Selain kopi dan makanan ringan, Retrorika jua menyediakan majemuk kuliner Indonesia menggunakan harga terjangkau, kisaran Rp12.000 hingga Rp30.000. Pilihan menunya relatif lengkap, mulai berdasarkan mie godhog, nasi ayam bakar, soto kuah bening, dan masih banyak lagi.

Camilan roti bakar dan pisang goreng (c) Dyah Kusuma Susanti/Travelingyuk

Makanan ringan yg tersedia diantaranya pisang goreng, tahu petis, tempe mendoan, roti bakar, & masih poly lagi. Pilihan minumannya juga lengkap, mulai dingin hingga panas, misalnya choco, red velvet, matcha, taro, teh poci, juice, hingga wedang uwuh. Semua ditawarkan dengan kisaran harga antara Rp10.000 hingga Rp18.000. Tidak terlalu mahal & sangat ramah pada kantong pengunjung. Rasanya tentu saja nikmat & enak.

Makan Gratis Setiap Jumat

Retrorika menyediakan makanan perdeo bagi 50 orang tamu setiap hari Jumat. Wah, pada kembali tampilannya yg kekinian, kafe ini ternyata tak lupa bersedekah & berbagi pada sesama supaya selalu mendapat berkah menurut Yang di Atas.

Bagaimana Teman Traveler? Jika sedang berada di Batu, ingat mampir ke Retrorika Coffee Bar & Resto. Dijamin kalian tidak henti-henti menghabiskan memori smartphone menggunakan berfoto-foto ria. Suasananya sangat menyenangkan, percaya deh.

Related Posts

Subscribe Our Newsletter