-->

Nasi Bug Matirah Legendaris dengan Sambal Menggoda

Wisata kuliner Malang memang sangat majemuk. Namun hanya sedikit layak menyandang status legenda, dari segi usia & kualitas cita rasa. Warung Nasi Bug Matirah adalah keliru satu yg boleh dibilang sudah relatif legendaris pada Malang. Dirintis semenjak 1935, ialah masakan ini telah terdapat jauh sebelum Indonesia merdeka. Seperti apa istimewanya? Simak ulasan berikut.

Bug, Sapaan Akrab Bangsa Jepang

Seporsi Nasi Bug (c) Atik Choiriyah/Travelingyuk

‘Bug’ adalah panggilan panggilan orang-orang Tionghoa pada oleh penjual nasi. Warung Bug Matirah sendiri telah terdapat sejak 1935 dan sudah memiliki poly pelanggan, bahkan berdasarkan luar Malang.

Menurut Eli, cucu pendiri nasi Bug Matirah sekaligus pemilik bisnis ini kini , sapaan ‘Bug’ juga kerap diberikan bangsa Jepang dalam Sang Nenek. Sebagaimana diketahui, Dai Nippon sempat menduduki Indonesia selama lebih kurang 3 setengah tahun.

“Dulu namanya bukan Warung Nasi Bug Matirah, akan tetapi Warung Nasi Bug Jalan Semarang, lah nama Bug sendiri itu panggilan orang-orang Jepang ke nenek aku , akhirnya dinamakanlah warung Nasi Bug,” ungkapnya.

Hal tadi lantas menjadi awal keluarnya sebutan Warung Nasi Bug Matirah. Sebelumnya, bisnis kuliner legendaris ini banyak dikenal orang menggunakan nama Nasi Bug Jalan Semarang.

Berjalan selama 84 tahun lamanya, Warung Nasi Bug Matirah masih bertahan sampai sekarang. Kuliner legendaris ini telah warisan turun-temurun yg sudah memasuki generasi ketiga.

Kelezatan Legendaris nan Menggiurkan

Nasi bug tersaji dengan dendeng & mendol via Instagram.Com/andre_subagio

Seporsi Nasi Bug Matirah terdiri menurut nasi putih, serundeng, tahu masak kari, dendeng kelapa, mendol, dan sambal. Semua komponen tersebut lantas disiram sayur nangka belia.

Sambalnya sangat menggiurkan menggunakan rasa pedas pas. Dendeng kelapanya renyah dan terasa sedikit anggun. Rasanya bakal lebih mantap dengan sederet lauk tambahan. Pembeli bisa memilih antara babat, paru, ayam, jantung, kikil, empal, dan sate daging.

Bagi yang merasa kurang pedas, sanggup meminta tambah sambal pada penjaga warung. Tentunya sangat pas bagi Teman Traveler yg mengaku pecinta kuliner pedas.

Menu lain yang jua jadi andalan di sini merupakan rawon. Bumbunya diracik dengan rempah khusus menggunakan aroma menggugah selera. Seporsinya tersaji dengan potongan daging ukuran besar . Dijamin lezat dan memuaskan.

Ramah Kantong

Nasi Rawon juga jadi andalan (c) Atik Choiriyah/Travelingyuk

Sajian masakan di Warung Nasi Bug Matirah mampu dikatakan relatif ramah kantong. Seporsi nasi bug dibandrol seharga Rp35.000, sementara nasi rawon ditawarkan dengan harga Rp25.000. Tentu saja Teman Traveler wajib mengambil kocek lebih dalam apabila menambah lauk ekstra.

Nasi Bug atau Nasi Campur pada sini sangat cocok dijadikan menu sarapan pagi. Selain lauknya tersedia dalam banyak varian, porsi nasinya jua tidak mengecewakan banyak. Jika tak terbiasa melahap porsi besar , Teman Traveler pasti akan kesulitan menghabiskannya.

Lokasi Nyaman dan Strategis

Jangan lewatkan lezatnya masakan legendaris ini (c) Atik Choiriyah/Travelingyuk

Saat baru pertama dibuka, Warung Nasi Bug Matirah berada pada Pecinan, Gang Semarang, Malang. Kini lokasinya pindah ke Jalan Trunojoyo no 10 E/F, dekat Stasiun Kereta Api Kota Baru & Taman Trunojoyo. Sangat strategis, terutama bagi Teman Traveler yang baru menjejakkan kaki di Kota Bunga.

Jadi tunggu apa lagi Teman Traveler? Tidak ada alasan untuk nir mencicip lezatnya hidangan di warung legendaris ini. Segera datang dan buktikan sendiri nikmatnya Nasi Bug Matirah.

Related Posts

Subscribe Our Newsletter