-->

Tiga Kuliner Legendaris Malang Wajib Dicicipi Nikmatnya Gak Main-main

Bicara soal masakan selalu bikin perut mendadak menari gembira. Mulut spontan ngiler, membayangkan sensasi kelezatannya. Hiyaaaa.. Bikin laper mata, laper hati, akhirnya laper beneran deh. Apalagi jika sedang berada di Malang, dompet harus dijaga ketat. Banyak kuliner legendaris Malang yang harus dicoba sendiri kelezatannya.

Ada poly pilihannya, namun berikut adalah 3 rekomendasi yg harus kalian coba. Catat daftarnya, ya.

Sate Gebug 1920

Sate Gebug 1920 (doc.Pribadi)
Sate Gebug (c) Sri Rahayu/Travelingyuk

Lokasi Sate Gebug berada persis pada belakang McDonald Kayutangan, terselip pada antara ruko-ruko. Bangunannya yang tidak seberapa luas itu didominasi warna hijau. Interiornya sederhana & terkesan redup. Meski demikian, pengunjung seolah dibawa mencicipi nuansa ala tempo dulu. Teman Traveler bakal menjumpai asesoris berupa benda kuno seperti radio dan lainnya.

Setiap meja pelanggan dilengkapi piring berisi mendol (olahan tempe khas Malang) dan tempe ukuran akbar. Ada pula kerupuk menjadi sahabat makan, disimpan rapi pada toples kaca.

Menurut Mas Kabir, sang pengelola, kedai ini sudah dijalankan selama empat generasi dengan menu yang terus konsisten. Selain sate gebug, ada rawon, sop, dan soto. Semakin nikmat apabila ditutup menggunakan minum teh & jeram.

Satu tusuk Sate Gebug dihargai Rp25.000, sama misalnya semangkuk sup sayurnya. Tapi ukurannya termasuk jumbo lho, Teman Traveler. Terbuat berdasarkan rabat daging sapi, dipukul-pukul sampai empuk, sebelum dilumuri bumbu kemiri, bawang merah, bawang putih, garam & merica, sampai akhirnya dibakar matang.

kuliner legendaris Malang satu ini tersaji menggunakan bumbu kecap encer yang telah diberi rempah. Soal rasa jangan ditanya, meskipun harganya cukup mahal, dijamin Teman Traveler bakal ketagihan.

Rawon Brintik

Rawon brintik (photo Erny)
Seporsi Rawon Brintik (c) Erny Kusumawaty/Travelingyuk

Kuliner legendaris Malanng satu ini juga pantang dilewatkan. Lokasinya terdapat di Jalan Ahmad Dahlan. Berdiri sejak 1942, konon kedai rawon ini merupakan tertua di Malang. Selain rawon, menu yg ditawarkan antara lain semur daging, ayam bumbu rujak, & kare ayam kampung. Istimewanya, meski telah turun-temurun selama empat generasi, cita cita rasanya permanen sama.

Teman Traveler akan dimanja cita rasa yang begitu spesial pada sini. Aroma masakan yg diproses memakai tungku, bercampur menggunakan rempah & gurihnya daging. Seporsi rawon di warung ini dibandrol seharga Rp27.500 saja.

Soto Rahayu

Kedai Soto Rahayu
Kedai Soto Rahayu (c) Sri Rahayu/Travelingyuk

Setelah ngobrol soal sate gebug & rawon, Teman Traveler pula perlu tahu soal soto yang syahdan tertua dan terenak di Malang. Namanya Soto Rahayu & telah dirintis sejak zaman penjajahan Belanda. Pengagas awalnya adalah Mbah Saidi, yg berjualan dengan menggunakan cara dipikul.

Saat itu si mbah terpaksa jualan sembunyi-sembunyi supaya nir ketahuan pihak Belanda. Beberapa tahun berselang, Soto Rahayu memiliki warung sendiri. Lokasinya berada pada kompleks Pasar Besar Malang, sampai terjadi musibah kebakaran kurang lebih 2 tahun silam.

Kebakaran tersebut mengakibatkan kerugian yg tidak sedikit. Pengelola Soto Rahayu saat ini, Hajjah Tuti lantas memutuskan pindah lokasi ke rumahnya pada Jl. Kol Sugiono. Mergosono, Gang 7, Malang.

Seporsi 10 K
Seporsi Soto Rahayu (c) Sri Rahayu/Travelingyuk

Seporsi soto daging plus nasi pada sini mampu Teman Traveler tebus menggunakan bermodal Rp.10.000 saja. Murah banget bukan? Selain tersaji dalam porsi akbar, soto ini pula memiliki taste lumayan kuat. Selain memakai rempah alami, cita rasanya diperkuat menggunakan bumbu penyedap.

Jadi buat Teman Traveler yg penasaran menggunakan masakan legendaris Malang, silakan mengunjungi tiga tempat yang saya rekomendasikan di atas. Tak hanya mampu jalan-jalan asyik pada Kota Bunga, perut pun takkan berontak.

Related Posts

Subscribe Our Newsletter