Filipina memiliki wisata beragam. Di antaranya ada bangunan-bangunan peninggalan Spanyol yg dulu pernah menginvasi negara ini. Tetapi, jika Teman Traveler lebih ingin mengetahui mengenai budaya lokal Filipina, mampu datang saja ke cultural village. Terdapat setidaknya 4 lokasi yang sanggup didatangi. Mau memahami di mana saja? Langsung dibaca ulasan berikut.
Winaca Eco-Cultural Village
Winaca Eco-Cultural Village berlokasi di Sagada, Provinsi Bulubundukin, Filipina. Dibangun buat menaruh awareness terhadap pelestarian warisan budaya & ekologi alam.
Winaca Eco-Cultural Village punya luas kurang lebih 33 hektar, terbagi sebagai beberapa bagian. Di antaranya restoran terbuka, gedung pertemuan, Cordirella Village, Eco-Trail, dan kebun sayur.
Di Cordirella Village, masih ada bangunan rumah kuno, di antaranya Bontoc khas Sagada, Bakun ala Benguet, dan Ifugao. Lanjutkan menggunakan berjalan pada Eco-Trail, jalur dengan kanopi terbuat berdasarkan pepohonan tua. Teman Traveler pun bisa merasakan pengalaman bertani sayur & rempah di kebunnya.
Tribu K’Mindanawan Cultural Village
Tribu K’Mindanawan merupakan cultural village lainnya pada Kota Davao, Filipina, tepatnya di Davao Riverfront Corporate City. Destinasi wisata satu ini serius dalam kekayaan budaya menurut grup adat Mindanao. Selain mengenal lebih dekat kehidupan masyarakat setempat, Teman Traveler akan dapat melihat panorama sungai Davao di mana desa ini berada.
Pelancong akan disuguhi rumah & bangunan khas yg dibangun sang penduduk lokal. Ada pula pertunjukan budaya mulai dari tarian tradisional sampai fire show yang paling dinantikan-tunggu.
Batak Visitor Center
Batak Visitor Center adalah cultural village yang berada di Concepcion, sebuah barangay atau serupa kecamatan pada Filipina. Kawasan ini merupakan tempat tinggal gerombolan istiadat Batak, galat satu suku tertua pada Filipina. Dahulu mereka hidup secara tradisional menggunakan pertanian nomaden & berburu.
Kalau berkunjung ke Batak Visitor Center, pengunjung akan menyaksikan sejumlah baju spesial suku ini, alat pertanian, senjata tradisional, juga alat musik antik. Ada pula pertunjukan tari yg dibawakan buat menghibur para pelancong.
Sulu Cultural Village
Cultural village di Filipina selanjutnya adalah Sulu, berlokasi di Maimbung. Tempat ini lebih serius buat mengenal lebih dekat Kesultanan Sulu yang lebih dahulu datang daripada bangsa Spanyol. Di Sulu Cultural Village, terdapat replika bangunan kayu istana Astanah Darul Jambangan.
Desa ini pula dilengkapi menggunakan fakta tentang sejarah dan penguasa di zaman Kesultanan Sulu. Bendera kesultanan usang pun ditampilkan di pada replika istana. Ada juga Gabbang, alat musik serupa gambang terbuat dari bambu. Dahulu dipakai oleh penduduk lokal, sebagai pengiring tarian tradisional.
Nambah lagi nih destinasi wisata kalau Teman Traveler liburan di Filipina. Lebih seru lagi apabila ke sana bersama keluarga. Bagaimana, siap liburan ke sana?