-->

Asyiknya Berburu Foto Jadul di Fort Willem Ambarawa

Semarang dikenal memiliki poly tempat wisata menarik. Tak hanya tempat kota, daerah kabupaten pun menyimpan beragam destinasi andalan. Mulai dari wisata alam, sampai sejarah, seluruh tersedia. Salah satu yang pantang dilewatkan adalah Benteng Fort Willem I atau dikenal juga dengan Fort Willem Ambarawa.

Lokasi Benteng Fort Willem I

Lorong pintu masuk benteng
Lorong pintu masuk benteng (c) Ikrom Zain/Travelingyuk

Benteng yang jua kerap diklaim masyarakat setempat menjadi Benteng Pendem ini berada pada Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang. Lokasinya tidak jauh dari Waduk Rawa Pening & Museum Kereta Api Ambarawa. Persisnya berada di sebelah Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Ambarawa.

Tiket Masuk Sangat Terjangkau

Pos Kamling sebagai tempat parkir
Pos Kamling sebagai tempat parkir (c) Ikrom Zain/Travelingyuk

Kawasan wisata benteng ini dikelola swadaya oleh masyarakat. Pengunjung sama sekali nir perlu membayar tiket masuk. Cukup sediakan Rp5.000 menjadi biaya parkir bagi yang membawa sepeda motor. Teman Traveler sanggup memakir kendaraan pada pos kamling yg berada pada dekat pintu masuk benteng.

Bagian-bagian Benteng

Benteng Fort Willem I
Benteng Fort Willem I (c) Ikrom Zain/Travelingyuk

Memasuki pintu benteng, Teman Traveler mungkin akan sedikit terheran-heran. Ternyata, bangunan antik ini ternyata masih dihuni penduduk setempat. Kalian akan melihat formasi jepit jemuran dan penggantung sandang di lantai dua bagian depan benteng.  

Sementara itu, tempat yang kerap jadi favorit pengunjung untuk berfoto merupakan bagian tengah benteng. Pemandangannya cantik. Bangunan benteng yg sudah lapuk justru membentuk kesan unik. Di sekitarnya terdapat banyak jendela lengkung dengan teralis besi. Dulunya jendela berbentuk setengah lingkaran ini digunakan menjadi pertahanan. 

Benteng Pendem alias Fort Willem I awalnya dibangun sebagai barak militer & penyimpanan logistik. Area barak terletak pada lantai 2 dan hingga sekarang masih dihuni penduduk kurang lebih. Sayangnya, pengunjung nir diperbolehkan menaiki tangga. Pengelola hanya memperbolehkan wisatawan memotret di bagian bawah, lebih kurang tembok yang terlihat kusam dan ditumbuhi banyak ilalang.

Sejarah Panjang Fort Willem I

Tanga menuju lantai 2
Tangga menuju lantai dua (c) Ikrom Zain/Travelingyuk

Seperti sempat disinggung sebelumnya, Benteng Pendem mula-mula dipakai menjadi barak milter Belanda. Didirikan antara tahun 1834-1845, bangunan kuno ini ternyata pernah mengalami kehancuran parah akibat gempa akbar di tahun 1865.

Setelah dibangun balik , dalam tahun 1927 benteng ini digunakan sebagai tawanan anak-anak dan politik. Makanya, pengunjung mampu melihat semacam kode-kode ruangan pada bagian tengah dari benteng ini. Pada era pendudukan Jepang di antara 1942-1945, benteng ini balik dijadikan menjadi barak militer.

Bagian tengah benteng
Bagian tengah benteng (c) Ikrom Zain/Travelingyuk

Benteng Pendem jua pernah dijadikan markas Tentara Keamanan Rakyat (TKR) ketika masa revolusi fisik. Di sinilah kol Soedirman menggunakan taktik supit urang buat bertahan habis-habisan melawan gempuran NICA. Perjuangan tidak kenal lelah tersebut ditandai gugurnya Letnan Kolonel Isdiman. Peristiwa ini lalu diperingati sebagai Hari Infantri.

Jam Operasional Benteng

Salah satu sudut benteng

Benteng Fort Willem Ambarawa buka setiap hari, mulai jam 08.00 sampai 17.00. Untuk mendapatkan hasil foto luar biasa, usahakan Teman Traveler datang ke sini sekitar pukul 16.00. Saat itu, sinar surya senja akan terlihat apik menerpa seluruh kompleks benteng.

Tidak terdapat penjual kuliner atau minuman di kurang lebih sini. Sebaiknya Teman Traveler membawa perbekalan sendiri sebelum memulai bepergian ke Benteng Pendem.

Bagaimana Teman Traveler, menarik bukan? Benteng Fort Willem Ambarawa bisa jadi galat satu alternatif destinasi wisata ketika kalian liburan ke Semarang. Jangan lupa, siapkan kamera dan sandang terbaik saat berkunjung ke sini.

Related Posts

Subscribe Our Newsletter