Warga Malang & sekitarnya tentu sudah tidak asing lagi dengan Pantai Tiga Warna. Destinasi wisata Malang bernuansa laut ini memberikan panorama cantik, dengan keindahan bahari yg sangat terjaga. Bahkan tidak sedikit yang memuji pesonanya mirip Raja Ampat di Papua.
Di pulang keelokan tadi, pengelola Pantai Tiga Warna ternyata mengusung misi konservasi yang mulia. Seperti apa? Yuk, kita simak penjelasan ini dia.
Berada pada Kawasan Sendang Biru
Sebagian akbar rakyat Malang tentu telah amat familiar dengan Pantai Sendang Biru di Kabupaten Malang. Objek wisata yg berada di seberang Pulau Sempu tersebut populer dengan Tempat Pelelangan
Ikan (TPI). Nah, tidak jauh menurut sini, Teman Traveler sanggup menemukan Pantai Tiga Warna, yg secara administratif masuk daerah Desa Tambakrejo, Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang.
Berada 71 km berdasarkan sentra Kota Malang, Teman Traveler bakal wajib menempuh bepergian kurang lebih 2 jam buat menuju daerah ini. Cukup arahkan tunggangan menuju daerah Turen. Berikutnya, kalian mampu ikuti petunjuk arah menuju Sedang Biru atau Goa Cina.
Tak perlu khawatir, jalan menuju ke Tiga Warna sudah relatif bagus. Bisa dilalui dengan mudah menggunakan tunggangan bermotor maupun roda empat. Dijamin bepergian kalian bakal terasa nyaman.
Clungup Mangrove Conservation (CMC)
Pantai Tiga Warna sendiri merupakan bagian menurut kawasan Clungup Mangrove Conservation (CMC), sebuah kawasan perlindungan pada Malang selatan yg mengutamakan prinsip keseimbangan ekosistem. Hal ini dilakukan demi menjaga keindahan dan lingkungan kurang lebih, tanpa sepenuhnya melarang kunjungan wisatawan.
Menariknya, saat masuk ke tempat CMC Teman Traveler pula akan menemukan beberapa pantai menarik lain. Selain Pantai Clungup, ada Savana, Mini, Watu Pecah, Gatra dan kawasan perlindungan mangrove.
Pantai Tiga Warna sendiri mempunyai keunikan gradasi warna air lautnya.
Kombinasi corak putih, biru muda, dan biru pekat, menjadi daya tarik primer para wisatawan untuk berkunjung ke sini. Selain itu, pemandangan bawah lautnya pula luar biasa. Tak heran bila destinasi ini juga memikat para pecinta snorkeling.
Wajib Bawa Pulang Sampah
Kawasan CMC Tiga Warna juga bebas menurut sampah, membuatnya semakin anggun & menawan. Ada sedikit misteri pada pulang hal tadi. Sebelum memasuki daerah pantai, barang bawaan pengunjung akan diperiksa terlebih dahulu. Terutama yg berpotensi sebagai sampah selama berada di kurang lebih pantai.
Begitu pulang nanti, bawaan pengunjung akan kembali diperiksa di loket keluar. Setiap orang harus membawa pergi sampah masing-masing. Jika kurang menurut yg telah dicatat, pengelola takkan segan menjatuhkan denda yang lumayan.
Sedikit Mengorbankan Nilai Ekonomi
Jangan kaget waktu mengunjungi Pantai Tiga Warna, lantaran terdapat beberapa peraturan yang harus dipatuhi. Salah satunya adalah melakukan reservasi sebelum kunjungan. Hal ini lantaran pengelola membatasi kunjungan wisatawan, aporisma hanya 100 orang per hari. Meski sedikit mengorbankan nilai ekonomi, keputusan tersebut diambil demi terus menjaga keseimbangan ekosistem.
Saat libur panjang pada penghujung tahun & Idul Fitri, CMC Tiga Warna justru menutup total tempat wisata dari kunjungan wisatawan. Menurut pihak pengelola, hegemoni manusia saat peak season akan berbahaya terhadap ekologi di tempat kurang lebih.
Demi berlangsungnya proses rehabilitasi, pihak pengelola CMC Tiga Warna menaruh kesempatan pada alam buat ‘beristirahat’ menurut kunjungan
wisatawan. Bukan hanya nilai ekonomi saja yg diutamakan, tetapi juga keberlanjutan dari suatu objek wisata alam.
Bagaimana Teman Traveler, telah lihat kan foto-foto pemandangan anggun pada sekitar Pantai Tiga Warna? Bagaimana, adakah pada antara kalian yang berencana datang ke sini pada ketika dekat?