-->

Petualangan Seru di Tengah Derasnya Sungai Pekalen

Sudah jadi rahasia generik bahwa Sungai Pekalen merupakan surganya para rafter. Sungai menggunakan jeram paling deras di Jawa Timur ini masuk antara grade 2 hingga 3+. Karakternya berbelok dan bertebing, menggunakan jeram bersambung-sambung.

Aliran air Pekalen sendiri berasal dari Gunung Argopuro dan Gunung Lamongan. Lebar sungai homogen-rata bervariasi, antara lima sampai 20 meter. Dijamin bakal memuaskan Teman Traveler yang hobi wisata menguji adrenalin.

Tingkat Kesulitan Berbeda

Mengangkat perahu ke bagian atas (c) Indah Rahmasari/Travelingyuk

Wisata arung jeram Sungai Pekalen dibagi menjadi tiga jalur; atas, tengah, dan bawah. Ada tiga operator tidak sama yang mampu Teman Traveler pilih buat merasakan serunya bertualang di sini.

Kebanyakan wisatawan umumnya menentukan jalur atas maupun bawah. Sedangkan buat jalur tengah, tingkat kesulitannya lebih tinggi. Teman Traveler harus mengeluarkan porto & energi ekstra buat mengarungi medan di sini.

Beruntung Menikmati Serunya Tantangan Pekalen

Perpaduan tebing & jeram memukau (c) Indah Rahmasari/Travelingyuk

Saya termasuk salah satu dari sekian orang yg beruntung, bisa menikmati keindahan sekaligus tantangan menurut derasnya aliran Sungai Pekalen. Kala itu aku menjadi keliru satu anggota Lawe alas Ekspedisi, aktivitas penjelajahan yg dilakukan UKM Himapala UNESA. Kala itu rombongan kami mengarungi aliran Sungai Alas, yg membelah Taman Nasional Gunung Leuser.

Setelah melalui tahapan seleksi tidak mengecewakan panjang dan rumit, aku terpilih sebagai keliru satu anggota menurut tim berisi 14 orang. Kala itu kami wajib melahap sederet menu latihan. Salah satunya adalah try out alias ekspedisi kecil menggunakan sasaran & treatment sama, hanya tidak selaras loka. Nah, kala itu kami melakukan try out menggunakan mengarungi Sungai Pekalen.

Menguji Kemampuan di Pekalen

Memindahkan perahu karet (c) Indah Rahmasari/Travelingyuk

Pekalen memang sangat memukau. Kala itu rombongan kami dibantu tim rescue Noar (salah satu operator wisata setempat). Kami sengaja dilepas untuk diberi kesempatan mengendalikan bahtera yang ditumpangi. Berbekal latihan sebelumnya, pada sini kesiapan fisik, mental, dan kemahiran pada mengendalikan perahu karet sahih-sahih diuji.

Kami juga berlatih mempersiapkan segala sesuatu yg dibutuhkan selama bepergian. Di pengarungan ini kami pula pertama kalinya merasakan river camp alias bermalam pada pinggir sungai.

Tantangan pada Jalur Tengah

Sensasi meloncat menurut atas tebing (c) Indah Rahmasari/Travelingyuk

Selain river camp, hal menarik lain berdasarkan try out ini adalah pengarungan jalur tengah. Seperti disebutkan sebelumnya, jalur ini paling ekstrem pada antara 2 jalur lainnya. Jeramnya sambung-menyambung dan berkelok-kelok.

Panjang jalurnya hanya kurang lebih tujuh kilometer, tetapi waktu tempuhnya relatif usang. Apalagi terdapat dua butir air terjun, yang memaksa kami mengangkat bahtera. Selain itu terdapat juga undercut di bawah tebing.

Air terjun di jalur tengah (c) Indah Rahmasari/Travelingyuk

Undercut umumnya terbentuk lantaran gerakan arus deras yg menghantam dinding tebing atau batu, hingga akhirnya membentuk ceruk relatif pada. Ini merupakan galat satu titik berbahaya.

Jika hingga terjebak di sini & tidak mampu menguasai diri, bakal semakin terperangkap dalam gerakan arus deras. Semakin melawan, kita bakal kewalahan, kehabisan energi dan oksigen, sampai mampu berujung dalam kematian.

Pemandangan Bikin Jatuh Cinta

Jeram pada Pekalen (c) Indah Rahmasari/Travelingyuk

Pemandangan yang disuguhkan pada kurang lebih sungai sangat dagi. Suasana alami hutan membuat aku serasa telah menjelajah begitu jauh, meninggalkan padatnya pemukiman penduduk. Beberapa pohon pada atas tebing bertemu & menciptakan semacam terowongan, menghalangi sinar surya menerpa langsung bagian atas sungai.

Jalur menantang (c) Indah Rahmasari/Travelingyuk

Pori-pori kulit serasa dimanjakan menggunakan belaian udara segar. Dinginnya air pegunungan digdaya menghempas seluruh dahaga, seketika menciptakan saya lupa akan betapa sengsaranya mengangkat bahtera keret & melewati horor di kurang lebih undercut.

Pengalaman menyusuri Sungai Pekalen telah poly mengganti aku . Dari awalnya takut menggunakan jeram, hingga kini mulai jatuh cinta bahkan kadang hingga mabuk kepayang. Bagaimana Teman Traveler, tertarik berkunjung ke sini?

Related Posts

Subscribe Our Newsletter