Meski muncul banyak sekali jajajanan kekinian, masakan tradisional permanen mendapatkan loka tersendiri di hati wisatawan. Buktinya, masakan legendaris & berusia puluhan tahun masih laris anggun diserbu.
Di Jogja, terdapat satu penjual es jadul cukup populer, namanya adalah Mbah Jumiyo yg cita rasanya menyegarkan, lezat dan pas dengan cuaca Jogja yg terik. Seperti apa bentuknya?
Mbah Jumiyo Tempuh Jarak 20 Meter buat Jualan pada Sekitaran Alkid
Mbah Jumiyo setiap harinya berjualan pada sekitaran Alun-alun Kidul (Alkid) Jogja & menempuh jarak sekitar 20-an kilometer jauhnya. Ia berangkat berdasarkan kediamannya yang berada di Tegal Urung, Gilangharjo, Pandak, Bantul. Setelah Ashar, dia menuju ke Alkid buat menjual es-es yg sudah dibentuk sebelumnya.
Bukan sebentar, ternyata bisnis kuliner es jadul ini sudah digeluti Mbah Jumiyo sejak tahun 70-an. Apabila dihitung-hitung, Mbah Jumiyo ini sdah berjualan lebih dari 40 tahunan. Tetapi berjualan pada sekitaran Alkid baru beberapa tahun belakangan semenjak loka berjualannya dulu dihentikan.
Tawarkan Beragam Es Jadul menggunakan Rasa yang Menggoyang Lidah
Jika kamu rindu menggunakan beragam es jadul, jika bertemu dengan Mbah Jumiyo yg sekitaran Alkid, engkau bisa membelinya. Ia memperlihatkan beragam es jadul, terdapat es lilin ataupun es gabus. Untuk anak generasi 90-an, kata es lilin ataupun es gabus tidak asing didengar.
Setiap harinya, Mbah Jumiyo membawa 6 termos es jadul. Satu termosnya diisi 30 es yang dibuat sendiri. Es jadul yang diatwarkan Mbah Jumiyo ini mempunyai majemuk rasa yg nikmat. Penampilannya, es ditusuk memakai stik yang lalu dibalut menggunakan plastik transparan.
Harga yang Sangat Murah untuk Kudapan yg Penuh Nostalgia
Tertarik merasakan es jadul ini? Harganya sangatlah terjangkau. Satu buahnya tak sampaii Rp5.000. Harga yang begitu murah buat mengembalikan memori yg sudah lalu. Kamu sanggup mengulang masa kecil menggunakan mencicipi es jadul ini. Jangan segan untuk membelinya jika bertemu ya Teman Traveler.
Karena keistimewaan-keistimewaan seperti inilah Jogja selalu berhasil membuat para pengunjungnya pulang. Jadi, kapan engkau akan kembali ke Jogja lagi?